JAKARTA- Belum adanya sistem manajemen talenta nasional, mendorong Kantor Staf Presiden menggelar Focus Grup Discusion untuk mengurus dan me...
JAKARTA- Belum adanya sistem manajemen talenta nasional, mendorong Kantor Staf Presiden menggelar Focus Grup Discusion untuk mengurus dan mengembangkan talenta muda dengan kemampuan tinggi di Indonesia di Bina Graha, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
FGD yang dipimpin oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ini juga dihadiri oleh staf khusus KSP Leonardi dan Avanti Fontana yang sekaligus sebagai moderator, serta kalangan perguruan tinggi dan profesional.
FGD dengan topik Mimpi, Imajinasi, Visi Indonesia 20145 & Manajemen Talenta Nasional ini seperti dikatakan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko adalah ide Presiden Joko Widodo, agar negara punya talent management strategic guna menyusun perspektif sumber daya manusia pada Indonesia Emas tahun 2045.
Dalam pandangan Moeldoko, untuk membayangkan apa yang terjadi pada tahun 2045, bisa dimulai dengan pertanyaan. Apa yang berubah pada tahun itu? Lantas apa yang permanen?
Kebutuhan sandang, pangan, kesehatan, persoalan sosial dan ideologi ditenggarai masih tetap. Namun tantangannya berubah. “Bagaimana mengelola sumber daya alam yang belum teroptimalkan. Lantas bagaimana menangkap anak-anak yang bertalenta dan menyiapkan talenta-talenta hebat itu,” ujar Kastaf.
Dr. Panutan S. Sulendra Kusuma, tenaga profesional Lemhanas Bidang Ekonomi mengungkapkan, Lemhanas telah membuat skenario, soal bayangan tahun 2045, meliputi kondisi ekonomi, geo politik, lingkungan hidup, dan generasi yang akan memegang peran di situ. “Menurut skenario yang kami buat, kondisi ekonomi akan baik-baik saja, namun distribusi kemakmuran masih menjadi masalah,” tandasnya.
Sementara itu Rektor Universitas Cendrawasih Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT berpandangan, Indonesia tahun 2045 harus berangkat dari tujuan pembangunan manusia, yakni mencapai masyarakat sejahtera.
Dalam menyongsong revolusi industri 4.0, maka struktur kompetensi dasar perlu diubah. Sehingga dalam penyusunan manajemen talenta perlu mengimplementasikan tantangan-tantangan baru. “Menetapkan tujuan, proses rekruitmen, peta kebutuhan, perlu diturunkan dari visi dan misi yang ditetapkan di awal,” terangnya.
Romo Baskoro SJ dari Yayasan Kanisius Gonzaga berpendapat, SDM Indonesia ke depan idealnya berciri pada 4 hal. Pertama, manusia yang merdeka, artinya beridentitas dan bangga dengan ke-Indonesiaannya. Kedua, mereka terus menerus mau belajar. Bernalar dan terbuka pada hal-hal baru. Ketiga, punya kebiasaan merawat kehidupan. Keempat, manusia yang merangkul teknologi. “Itulah sebabnya, pembangunan manusia harus terus dilakukan, karena tidak pernah selesai,” uangkapnya.
Sementara, Ketua Forum Dewan Guru Besar Indonesia Prof. Dr. Koentjoro, menggarisbawahi, untuk menjaring orang-orang yang bertalenta yang dibutuhkan adalah kesempatan. “Dengan cara ini mereka akan berkembang, di sini political will dari pemerintah perlu,” ungkapnya.
Menurut pengalaman, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Dr. Laksana Tri Handoko, untuk menarik orang-orang bertalenta sebenarnya tak butuh banyak fasilitas, yang justru penting adalah pemberian kesempatan untuk semua orang. “Karena mereka pintar, mereka bisa cari jalan sendiri. Dan yang penting jangan terlalu diatur, bahkan gaji yang relatif kecil juga bukan masalah utama,” jelasnya.
Dalam hal kesiapan SDM menuju Indonesia emas tahun 2045, masalahnya ada pada critical mass yang di banyak bidang belum mencukupi.
“Ada banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh 5 orang misalnya, butuh lebih banyak orang,” tandasnya.
Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir Samsul Rizal M.Eng menggarisbawahi soal pentingnya anggaran pendidikan yang besar. Sehingga kemanfaatannya bisa mengangkat kemampuan SDM Indonesia menghadapi momen tahun 2045.
Sementara itu Dr. Lucia RM Royanto M.Si, Ketua Asosiasi Psikologi Pendidikan melihat, mereka yang bakal berperan penting pada tahun 2045, adalah anak-anak yang sekarang berumur 5-10 tahun. Agar mereka menjadi SDM yang andal, butuh stimulasi terbaik. “Di sini pentingnya karakter yang dibangun lewat keluarga yang kuat dan pendidikan sekolah. Dengan cara itu mereka mendapat pengakuan,” jelasnya.
Dari sisi gizi, menurut Ketua Umum Persatuan Ahli Gizi Indonesia Dr. Minarto MPS, ukurannya sangat jelas. Dimensi, ukuran fisik, dan kecerdasan merupakan hasil kumulatif dari proses anak sejak dalam kandungan. Itulah sebabnya, asupan gizi untuk mencegah stunting menjadi kunci penting agar generasi mendatang bisa bersaing dengan bangsa lain. “Kita sudah memperoleh kemajuan tingkat stunting turun dari 37 persen ke angka 30 persen,” ungkapnya.
from Kantor Staf Presiden http://ksp.go.id/ksp-diskusikan-jaring-talenta-berbakat-menyongsong-indonesia-2045-2/
PRESIDEN JOKOWI - JOKOWI PRESIDENKU #JOKOWIPRESIDENKU #JOKOWIPRESIDENKU - Pilpres 2019 Siap Coblos Jokowi - Indonesia Hebat Ditangan Presiden Jokowi - Indonesia Maju Ditangan Jokowi - Jokowi Dua Periode - Gema Presiden - Info Presiden Jokowi - Ramalan Jayabaya Presiden Jokowi Dan Ahok Akan Pimpin Indonesia ?? - Siap Siap Hadapi Pilpres Jokowi Pengatur Strategi - Relawan Jokowi Siap Gaungkan Nama Presiden - Presiden Jokowi Sampai Pelosok !! - Presiden Hebat Jokowi - Presiden Jokowi Super - Presiden Jokowi For R1 - Jokowi Presidenku - Mengapa Pilih Jokowi - Jokowi Saja - Presiden Hebat Indonesia Presiden Ke 7 Indonesia Siap 2 Periode - Ditangan Jokowi Indonesia Hebat - Siapkah Kamu Pilih Jokowi ?? Mengapa Pilih Presiden Jokowi - KERJA KERJA KERJA - Indonesia KERJA BERSAMA - 2019 Pilih Jokowi Saja - Jokowi Bawa Indonesia MEROKET - MEROKET Bersama Jokowi !!. Rakyat Pilih Jokowi - JOKOWI YES YANG LAIN NO - 2019 Jokowi Menang Lagi ?? - Jokowi Siap NYAPRES - Pendukung Siap menangkan Jokowi - Relawan Sosial Media Jokowi 2 Periode - 2 Periode Jokowi Tidak Ada Lawan - Calon Terbaik Indonesia Cuman Jokowi - Pilihan Tepat Hanya Jokowi !! - 2019 Jangan Lupa Coblos Jokowi - Siapapun Pasangan Jokowi Tetap Pilih Beliau !!
COMMENTS